Rabu, 25 Maret 2015

Siapa yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia: Vatikan atau Negara Islam?

Sebuah kebohongan besar diucapkan oleh Ahok yang mengatakan bahwa negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Vatikan. Hal ini sangat tidak sesuai dari sisi fakta sejarah dan agama.

Dari sisi fakta sejarah, sebagaimana disebutkan dalam buku Ensiklopedia Ulama Nusantara hal. 173, pengakuan de facto terhadap Indonesia pertama kali diberikan oleh Mesir (10 Juni 1947), Libanon (17 Juni 1947), Syiria (2 Juli 1947) dan selanjutnya negara-negara Timur Tengah lainnya. Berarti negara-negara Islam di kawasan Timur Tengahlah yang pertama kali mengakui secara de facto lahirnya Republik Indonesia.

Kedua, dari sisi agama. Semua penjajah Barat selain membawa misi merauk kekayaan negara yang dijajahnya, juga untuk menyebarkan agamanya. Jadi, bila negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan adalah negara Katolik seperti Vatikan, maka hal itu dusta belaka. Yang paling tepat dan sesuai adalah sebagaimana fakta sejarah yang disebutkan di atas. Negara Islamlah yang pertama kali mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia.

Hampir semua pahlawan di negeri kita beragama Islam. Bahkan beberapa pahlawan yang dikesankan sebagai penganut agama Kristen ternyata adalah seorang muslim seperti Si Singamangaraja yang cap kerajaannya bertuliskan aksara Arab dan Patimura yang bernama asli Ahmad Matulessi. Logikanya, tidak mungkin pendeta/ pastur mengajarkan pengikutnya untuk menghancurkan atau membunuhi sesamanya sendiri meskipun sesamanya itu adalah penjajah. Karena pendeta/pastur itu sendiri adalah utusan penjajah. Sama halnya negara-negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia tidak mungkin datang dari negara-negara kafir. Apalagi Vatikan yang notabene adalah pusat penyebaran agama Katolik.

0 komentar:

Posting Komentar