Sabtu, 28 Maret 2015

MotoGP, Valentino Rossi, dan Hiburan Dunia Sport

Di TV, sport yang paling saya senangi untuk ditonton adalah MOTOGP. Saya menontonnya dari awal sampai akhir. Tidak seperti sport lain yang kadang tamat kadang tidak, seringkali juga sekelebatan saja. Misalnya saya menonton sepakbola seringkali hanya nonton cuplikan gol saja.

Yang paling saya senangi dari motogp adalah saat motor saling salip menyalip. Rasa-rasanya menegangkan sekali dan membuat penasaran. Apalagi saat Valentino Rossi tampil. Start dari urutan keberapa saja bisa tampil sebagai juara. Pernah saya lihat Rossi tercecer di urutan belakang setelah sebelumnya nyungsep di gundukan pasir. Tapi kemudian dia mampu bangkit kembali dengan menyalip satu persatu lawan-lawannya di depan hingga akhirnya finish di urutan pertama. Faktor Rossi inilah yang banyak menyedot perhatian saya selama menonton motogp.

Saat Rossi masih di Honda, boleh dibilang dia rajanya motogp. Skill ditunjang dengan motor yang prima mampu mengantarnya menjadi juara dunia beberapa kali berturut-turut. Saya sempat berpikir, bagaimana kalau Rossi ganti pabrikan motor? Biar ada tantangan begitu. Kalau motornya honda dan Rossi menang terus, kesannya motornya yang bagus dan bukan karena keahlian Rossi.

Ternyata pikiran Rossi sejalan dengan pikiran saya. Rossi angkat koper menuju Yamaha. Dia ingin tantangan baru. Yamaha selama Rossi mengikuti motogp selalu berada di bawah honda. Seolah Rossi ingin membuktikan apapun motor yang dikendarainya, dia bisa tampil sebagai juara. Ketika Rossi dengan Yamahanya juara, saya semakin salut dan semakin menunjukkan bahwa bukan karena motornya tapi karena keahliannyalah yang membuat Rossi juara.

Ketika Rossi pindah ke Ducati pun saya berharap Rossi bisa tampil sebagai juara. Tapi ternyata harapan itu kandas setelah Rossi tidak mampu bersaing di tiga besar. Rossi sering mengeluhkan motornya. Padahal niat Rossi pindah ke Ducati karena faktor nasionalisme. Ducati adalah pabrikan motor dari negara asal Rossi, yaitu Italia.

Saya melihat rider-rider muda saat ini belum ada yang seperti Rossi yang banyak menampilkan sisi hiburan dengan acara salip menyalipnya. Sehingga kesan tidak ada Rossi motogp tidak ramai sepertinya memang benar adanya. Marquez yang juara dunia tahun lalu hanya terlihat sebagai rider yang melulu ingin tampil sebagai juara. Kesannya motogp saat ini agak membosankan.

Rossi? Saat ini dia hampir uzur tapi masih memikat untuk dilihat penampilannya. Ditengah rider-rider muda, dia mampu bersaing dan seringkali tampil mengejutkan. Dulu saya berharap pada kegarangan Simonceli tapi dia tewas kecelakaan. Lalu ada Lorenzo pembalap papan atas yang sering jatuh karena keganasannya di track. Baginya juara atau jatuh. Tapi akhir-akhir ini Lorenzo terlihat lebih berhati-hati sehingga agak kurang menarik dari sisi hiburan. Harapan saya semoga motogp dapat memunculkan kembali rossi rossi baru sehingga motogp masih layak untuk saya tonton lagi.

0 komentar:

Posting Komentar