Senin, 22 Juni 2015

Tiga Juta Kebaikan untuk Mereka yang Khatam Al Quran

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Menurut Imam Mujahid Ra. sebagaimana dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir, jumlah huruf dalam Al Quran sebanyak 321.180. Sedangkan menurut Imam Ibnu Abbas Ra sebanyak 323.671. Mari kita ambil riwayat dari Imam Ibnu Abbas karena beliau adalah sahabat Nabi dan kepakaran beliau dibidang ilmu fikih dan Al Quran lebih baik daripada Imam Mujahid.

Bila 323.671 huruf X 10. Maka apabila kita mengkhatamkan Al Quran, kita akan memperoleh 3.236.710 kebaikan. Itu pahala diluar bulan Ramadhan. Pahala membacanya di dalam bulan Ramadhan akan jauh lebih besar lagi. Dilipatgandakan hingga hanya Allah yang tahu seberapa besar pahala itu dilipatgandakan.

Kamis, 18 Juni 2015

Mengapa Orang-Orang Beriman Bergembira Menyambut Kedatangan Ramadhan?

Bagi orang yang beriman, Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan kedatangannya. Ketika bulan memasuki Rajab, mereka sudah berdoa, "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami kepada bulan Ramadhan."

Saat bulan yang dinanti itu tiba, mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan, "Marhaban ya Ramadhan". Perkataan "marhaban" berasal dari kata "rahb" yang berarti "luas dan lapang". Sehingga marhaban mengandung makna bahwa tamu yang datang disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan, serta dipersiapkan baginya ruangan yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.

Sudah mafhum bahwa orang yang bergembira menampakkan dirinya sebagai orang yang antusias dan ceria. Begitupun dengan keadaan orang yang beriman dalam menyambut bulan Ramadhan, yang antusias dan bersemangat dalam beramal serta tersirat diwajahnya keceriaan. Bila menyambutnya saja sudah bergembira, apatah lagi bila sudah berada di dalamnya. Ingin sekali berlama-lama di dalamnya, sedih mereka apabila berpisah dengannya.

Pahala amal saleh dibulan Ramadhan dilipatgandakan hingga unlimited. Sedangkan wujud amal saleh tidak hanya satu. Tidak hanya shalat sunah atau tilawah atau dzikir bil lisan saja. Seorang polisi yang mengatur lalu lintas, dokter yang mengobati pasiennya, atau petugas pemerintah yang melayani warganya dengan ikhlas dan sebaik-baiknya adalah juga sedang beramal saleh. Maka di bulan Ramadhan kita dapati mereka bertugas lebih baik, lebih bersemangat, dan lebih produktif. Bila Rasulullah dan para sahabatnya banyak berjihad di bulan Ramadhan, begitupun orang-orang yang beriman saat ini khususnya di Indonesia, mereka berjihad; beramal saleh dengan penuh kesungguhan, mengharap ridho Allah Swt. Bukannya bermalas-malasan, orang-orang beriman justru bersungguh-sungguh dalam beramal meskipun mereka sedang berpuasa.

Maka keadaan orang-orang yang beriman di Bulan Ramadhan merupakan model ideal khairu ummah yang dapat kita lihat di setiap zaman.