Senin, 02 Maret 2015

Mahalnya Harga Sebuah Walimahan

Saya pernah menghadiri acara walimahan seorang teman. Tuan rumah menghidangkan makanan yang boleh dibilang sangat sederhana. Saya mendengar salah seorang tamu dari pihak laki-laki menyindir tentang makanan itu.

Tapi yang tidak disangka-sangka oleh teman saya adalah saat dia dan istrinya akan kembali ke rumah tinggalnya di Cilegon, mertuanya menghadiahi peralatan dan perlengkapan rumah tangga sebanyak satu truk penuh kepadanya. Hal ini membuatnya terharu. Sesuatu yang tidak disangka-sangkanya saat itu. TV, kulkas, lemari, tempat tidur, rak piring, kursi, meja, semuanya lengkap tersedia. Dia tidak perlu lagi bersusah payah memikirkan isi rumahnya. Pendapatan yang diperolehnya dalam bekerja bisa dia tabung untuk digunakan keperluan lainnya. Dia semakin menyadari bahwa mertuanya adalah orang yang sangat mencintai mereka berdua.

Banyak orangtua yang jor-joran dalam membiayai walimahan anaknya hingga ratusan juta habis hanya dalam sehari. Saya tidak tahu tujuannya apa (tapi mungkin bisa diperkirakan sendiri). Namun ketika sang anak menjalani mahligai rumahtangga, mereka tidak mau membantu sedikitpun. Alasannya, anaknya sudah menjadi tanggung jawab orang yang menikahinya. Mau miskin, mau kaya. Mau punya rumah mau tidak punya rumah. Sepenuhnya tanggung jawab menantunya.

Terkadang saya berpikir tentang teman-teman saya yang sudah bertahun-tahun menikah tapi belum punya rumah, hidup sangat sederhana, tapi ketika menikah sangat mewah, tidakkah lebih baik kelebihan uang itu digunakan untuk modal mereka dalam berumahtangga? Wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar