Jumat, 27 Maret 2015

Iran: Dalang Dibalik Konflik Timur Tengah

“Usaha Iran untuk mendominasi benar-benar menjengkelkan kami, dapatkah ini ditoleransi?” ujar Erdogan Kamis (26/03/2015) dalam sebuah konferensi pers sebagaimana dikutip dari Reuters.

Erdogan juga menyatakan bahwa konflik di Timur Tengah telah menjelma menjadi konflik sektarian dan mendesak Iran untuk tidak ikut campur.

“Iran harus merubah cara pandanganya dan mereka harus menarik semua pasukan, baik yang berada di Yaman, Suriah dan Irak sebagai bentuk rasa hormat terhadap teritori mereka,” tegasnya.

Inilah yang berbahaya dari Iran. Iran bukan hanya sebuah negara tapi juga pusat penyebaran ajaran syiah. Negara atau kelompok yang berbau syiah pasti mereka bela. Contohnya adalah pembelaan mereka terhadap syiah Houthi di Yaman, Bashar Asad di Suriah, Hizbullah di Libanon, dan kelompok oposisi syiah di Bahrain. Non sense pembelaan itu semata-mata alasan kemanusiaan atau membela pihak yang terzalimi. Karena negara dan kelompok yang mereka bela justru berada di pihak yang telah berbuat kezaliman.

Sebagai hubungan timbal balik dan kedekatan ideologi dan ajaran keagamaan, kelompok-kelompok ini juga mendukung Iran dan siap menjadi penopang Iran ditengah-tengah negara Islam yang sunni. Maka tidaklah mengherankan bila kita dapatkan mereka mengangkat foto-foto tokoh syiah seperti Ali Khemenei dan Hasan Nashrallah dalam setiap demonstrasi yang mereka lakukan. Menggambarkan seolah-olah Iran berada di balik semua kerusuhan dan perselisihan itu.

0 komentar:

Posting Komentar