Senin, 16 Maret 2015

Persaudaraan Umat Islam Melewati Batas-Batas Geografis

Beberapa waktu yang lalu saya berdebat dengan seseorang yang ternyata beragama Kristen. Orang tersebut mengatakan, untuk apa jauh-jauh membantu rakyat Palestina padahal di dalam negeri sendiri masih banyak yang memerlukan bantuan.

Perkataan itu mungkin saja secara betul. Namun dia berpikir dalam kerangka yang sempit dan tidak mengenal hakikat persaudaraan di dalan Islam. Jadi dia merasa kepedulian itu hanya diletakkan pada satu tempat saja sedangkan di tempat yang lain tidak. Saya takutkan orang seperti ini hanya pandai mengkritisi saja tapi tidak pernah melakukan apa yang menjadi pendapatnya di atas. Saat saya menyodorkan bukti-bukti tentang kepedulian rakyat Palestina terhadap bangsa kita. Yaitu di saat kita ditimpa bencana alam, mereka turut membantu kita dengan mengirimkan sejumlah uang kepada kita. Padahal posisi mereka saat ini sedang mengalami kesulitan; mengapa mereka jauh-jauh mengirimkan bantuannya kepada kita sementara mereka sendiri sedang kesusahan? Itulah persaudaraan dengan maknanya yang sangat dalam. Itsar; mengorbankan kepentingan dirinya untuk kepentingan orang lain.

Setelah saya sodori fakta-fakta tersebut, orang Kristen itu tidak lagi menanggapi perkataan saya; pergi entah kemana. Saya temukan di dalam komentar-komentar mereka di dunia maya, orang-orang seperti orang Kristen ini. Mudah-mudahan saja mereka bukanlah dari kalangan kaum muslimin. Bila dari kalangan kaum muslimin, jelas sangat menyedihkan.



Tanah air kaum muslimin adalah Islam. Maka dibelahan bumi manapun kaum muslimin memerlukan bantuan maka wajib kita bantu sebisanya. Dulu Khalifah Utsmani di Turki mengirimkan kapal perang untuk membantu Fatahillah dalam mengusir penjajah Portugis dari tanah Jawa. Padahal Turki-Indonesia terbentang jarak yang cukup jauh. Satunya berada di ujung selatan Asia Tenggara, yang satunya lagi berada di gerbang benua Eropa.

0 komentar:

Posting Komentar