Kamis, 19 Maret 2015

Mencari Pemimpin yang Tegas dan Beretika

Kaka Slank bilang haji Lulung berbahaya karena marahin Ahok.

Kalau Ahok sering marahin semua orang yang ditemui dan menemuinya. Apalagi kepada orang yang mengkritiknya, umpatan dan kata-kata kasar keluar dari mulutnya. Kata Kak Seto, Ahok bukan contoh yang baik bagi anak-anak karena kelakuannya ini.

Pemimpin boleh tegas, tapi tetap punya etika. Umar bin Khaththab mantan preman Makkah. Sikap tegasnya masih melekat setelah masuk Islam. Dia obrak abrik kesombongan kafir Quraisy terhadap kaum muslimin. Maka saat Hamzah dan Umar masuk Islam, umat Islam dapat bernafas lega. Mereka punya pelindung yang gagah berani. Mereka mulai berani berdakwah secara terang-terangan. Banyak orang kafir Quraisy takut kepada Umar. Bahkan setan pun takut kepada Umar. Tapi Umar tetap menjadi pribadi yang menyenangkan. Pernah ada seorang nenek mengkritiknya karena kelakuan Umar yang menyimpang dari syariat. Bagaimana Umar? Umar berterima kasih kepada nenek tersebut, membatalkan pendapatnya pribadi, dan membenarkan pendapat sang nenek.

Bukan suatu hal yang buruk karena kekerasan yang ada pada diri kita. Hanya saja kekerasan itu semestinya diarahkan pada tempatnya seperti berjihad. Bila kekerasan itu artinya merendahkan sesamanya, marah-marah yang tidak karuan, lisannya penuh dengan caci maki mengerikan dan senang menyalahkan orang lain maka hal itu tidak sesuai dengan fitrahnya.

0 komentar:

Posting Komentar