Senin, 27 April 2015

Ketika Umur Kita Bertambah

Ketika ada yang mengucapkan, "Selamat ulangtahun!" kepada kita, sudah seharusnya perkataan itu menjadi renungan bagi kita. Bila umur kita ditakdirkan 60 tahun, dan kini usia kita sudah 35 tahun, itu artinya jatah usia kita tinggal 25 tahun lagi. Begitupun setiap tahun, bukannya bertambah, justru umur kita semakin berkurang. Setiap tahun kita hidup artinya setiap tahun kita semakin mendekat pada kematian.

Seiring bertambahnya umur kita apakah juga bertambah ilmu kita, bertambah amal saleh kita, bertambah kebijaksanaan kita? Ataukah bertambahnya umur kita, bertambah dosa kita, bertambah jauh dari kebaikan, bertambah jauh dari Allah Swt? Basyr bin Al Harits berkata, “Aku pernah melewati seorang ahli ibadah di Bashroh dan ia sedang menangis. Aku bertanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?” Ia menjawab, “Aku menangis karena umur yang luput dariku dan atas hari yang telah berlalu, semakin dekat pula ajalku, namun belum jelas juga amalku.” (Mujalasah wa Jawahir Al ‘Ilm, 1: 46, Asy Syamilah). 

Pantas bagi manusia untuk menangisi waktu yang telah berlalu karena pada kenyataannya ia semakin banyak bertumpuk dan tidak mungkin kembali lagi. Pantas bagi manusia untuk menangisi waktu karena di depannya ada surga dan neraka. Bila timbangan amal salehnya lebih banyak maka ia akan ke surga, tapi bila sedikit sudah pasti akan ke neraka. Maka, apakah waktu yang telah berlalu pergi bersama dengan amal saleh atau ia pergi membawa maksiat? 

0 komentar:

Posting Komentar