Senin, 20 April 2015

Kemuliaan Orang-Orang yang Tawadhu Dihadapan Allah dan Makhluk-Nya

Allah berkata pada hari pembalasan, "Pergilah kepada orang-orang yang kalian ingin mereka melihat amal-amal kalian. Lalu lihatlah! Adakah pahala yang disediakan?" (HR. Ahmad, Al Baghawi, dan Ath Thabrani dengan sanad yang shahih)

Maka, tidaklah mengherankan bila orang-orang saleh berusaha untuk menyembunyikan amal-amal mereka. Imam Sufyan Ats Tsaury tidak menganggap penting amal-amalnya yang dilihat oleh orang lain dan menganggap amalnya yang sesungguhnya adalah amal-amal yang tidak diketahui orang lain.

Imam Ali Zainal Abidin bertahun-tahun bersedekah kepada fakir miskin tanpa ada orang yang tahu. Kaum fakir itu baru mengetahuinya setelah sang imam wafat karena tak ada lagi yang bersedekah kepada mereka.

Pernah suatu ketika Imam Abu Hanifah kepergok sedang shalat malam yang panjangnya dari setelah shalat isya sampai menjelang subuh. Setelah sang Imam tahu ada yang melihatnya sedang shalat, lantas beliau berkata kepada orang tersebut agar merahasiakan apa yang dilihat.

Ada orang saleh yang bertahun-tahun menangis karena takut kepada Allah tanpa diketahui oleh istri yang tinggal bersamanya. Ada orang saleh yang menangis lantas kemudian dilihat oleh banyak orang, tapi beliau malah berkata, "Tidak apa-apa, aku sedang flu." Ada orang saleh lainnya yang berusaha menahan tangis ditengah khalayak ramai walaupun demikian orang lain yang berada bersamanya dapat merasakan bagaimana nafas yang terasa berat dan tubuh yang berguncang menahan tangis tersebut.

Mereka adalah orang-orang yang berusaha menjaga keikhlasan di dalam hatinya. Agar tidak sia-sia amal mereka. Agar Allah memberi mereka pahala bukan menambah mereka dosa. Tidak penting menjadi terkenal dihadapan manusia tapi yang paling penting adalah terkenal dihadapan Allah.

Namun anehnya, meskipun orang-orang saleh itu menyembunyikan amal saleh mereka, tapi Allah membuat mereka terkenal dihadapan manusia. Semakin mereka menjauhi dunia, semakin dunia mengejar mereka. Semakin tidak ingin mereka menjadi orang yang terkenal, semakin terkenal mereka dihadapan manusia. Lihatlah sejarah telah mencatat perbuatan mereka meskipun mereka tidak mempedulikannya. Bila Allah begitu mudah membuka aib manusia meskipun aib itu ditutup rapat oleh manusia. Tentu betapa mudahnya juga bagi Allah untuk membuka kebaikan si fulan dihadapan manusia sebagai rasa cinta-Nya kepada fulan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar