Jumat, 10 April 2015

Fakta Islam Indonesia Datang Langsung dari Mekah

Saya teringat ketika masih duduk di sekolah menengah, saya diberitahu oleh guru-guru sejarah saya, berdasarkan buku rujukan sejarah sekolah, bahwa Islam di Indonesia datang pertama kali dari negeri Gujarat. Alasan yang saya ingat, karena pedagang-pedagang muslim dari Gujarat yang datang ke Indonesia.

Saya yakin doktrin "Gujarat" ini banyak melekat pada benak kaum muslimin di Indonesia. Karena buku-buku sejarah sekolah tidak pernah mengajarkan adanya kemungkinan lain tentang kapannya Islam masuk ke Indonesia. Padahal jika dipelajari lebih lanjut, adanya teori-teori lain yang bisa disandingkan dengan teori Gujarat ini. Dan teori-teori itu cukup masuk akal dan bisa jadi benar karena memiliki bukti-bukti yang otentik. 

Salah satu teori yang cukup kuat tentang kapan masuknya Islam di Indonesia adalah teori Mekkh. Teori ini telah dikemukakan oleh A. Hasjmy, HAMKA, Agus Salim, dan orientalis seperti T.W. Arnold, dan D.G.E. Hall. Fakta-fakta tersebut dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Orang Arab (Islam) telah memegang peranan penting di perairan Selat Malaka.

2. Tercatat Raja Sriwijaya Sri indrayana pernah dua kali mengirimkan surat kepada khalifah Bani Umayyah. Yang pertama dikirim kepada Muawiyah I, Bagian pembukaan dari surat pertama dikutip oleh al Jahiz dalam bukunya Kitab al Hayawan berdasarkan 3 rantai isnad. Muawiyah 1 sendiri hidup sekitar tahun 661 M.  Dan untuk surat yang  ke-2 di kirimkan kepada khalifah Umar bin Abdul-Aziz. Surat kedua didokumentasikan oleh Abd Rabbih (860-940) dalam karyanya Al-Iqdul Farid. Surat ke-2 ini diterima Khalifah sekitar tahun 717 M. Isi surat ke-2: “Dari Rajadiraja…; yang adalah keturunan seribu raja … kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan yang lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan; dan saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya, dan menjelaskan kepada saya hukum-hukumnya.” 

3. Agama Islam masuk ke kawasan Nusantara bersamaan dengan masuknya Islam di Tiongkok (abad ke-7 M). Alasannya, sejak semula perdagangan antara Tiongkok dengan Nusantara sudah ramai, khususnya kawasan Sumatra.

4. Berdasarkan keterangan Dr. Ilyas Ismail (Imam Besar Masjid Manila) bahwa Islam telah masuk ke Aceh Besar pada masa Utsman bin Affan (abad ke-1 H/7 M). Pendapat Ilyas Ismail didasarkan pada catatan pedagang Arab dalam naskah tua di Manila.

5. Terdapat catatan Cina tentang adanya sebuah kerajaan yang bernama Ta Chi di gugusan pulau Melayu dan kerajaan ini telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina dari tahun 630 hingga 655. Ta Chi adalah nama yang diberi oleh orang-orang Islam gugusan pulau Melayu di pertengahan abad ke-7.

Menurut saya lima fakta di atas begitu kuat dan bisa jadi shahih mutawattir. Teori ini memberikan pelajaran berharga bahwa sesungguhnya Islam di Indonesia memiliki rantai sanad dengan para sahabat Nabi Saw. Sanad ini sangat penting mengingat ia merupakan bagian dari agama. 

Imam Sufyan Ats Tsaury mengatakan, “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga.”

Imam Ibnul Mubarak berkata, "Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal pikirannya sendiri).”  Beliau juga berkata, "Antara kami dengan satu kaum terdapat beberapa kaum – yaitu sanad."

Imam Malik berkata, “Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu).”

Bangsa kita adalah bangsa Islam. Bangsa yang sudah ditanamkan Islam sejak Islam itu didakwahkan langsung oleh Rasulullah Saw. Dengan kata lain, umat Islam Indonesia merupakan salah satu pewaris sah dakwah Rasulullah Saw. secara langsung, disamping bangsa Arab. Hal ini menunjukkan salah satu keistimewaan yang Allah berikan kepada bangsa kita yang tidak diberikan kepada bangsa lain. 

0 komentar:

Posting Komentar