Jumat, 03 April 2015

Jihad Pena Melawan Kezaliman

Situs-situs islam diblokir. Beberapa FB atau fanpage yang kritis kepada pemerintah juga ikut diblokir. Melihat kezaliman yang dilakukan musuh-musuh Islam di negeri ini, membuat tangan ini merasa gatal untuk terus menulis menyuarakan kebenaran.

Saya pernah hidup di akhir masa kepemimpinan Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi. Dan saya melihat era Jokowi yang baru seumur jagung sangat terasa permusuhannya kepada rakyat pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Banyak kasus yang tidak perlu saya sebutkan satu persatu karena hampir semua kita sudah mengetahuinya. Buktinya menurut survei indonesia monitoring development, rakyat menginginkan Jokowi lengser. Ini membuktikan rakyat sudah muak dengan rezim saat ini.

Tapi saya harus akui tidak mudah untuk konsisten dan banyak menulis. Saya menghadapi dua masalah: Pertama, terkait wawasan. Saya hanya menulis apa yang saya ketahui dan pahami. Sehingga sudah pasti tulisan yang saya buat tidak terlalu banyak disebabkan keterbatasan wawasan saya dalam banyak hal. Kedua, masalah waktu. Agar tidak mengganggu dan terganggu dalam menulis, saya biasa menulis di tengah malam atau saat anak-anak saya tidur. Jadi waktu saya menulis juga terbatas.

Saya berpikir, ditengah keterbatasan saya ini, pasti banyak muslim yang memiliki semangat seperti saya. Bahkan mereka lebih fakih daripada saya yang dhoif ini. Umat ini harus disadarkan betapa pentingnya memiliki kemampuan menulis dan rajin menulis pada tema-tema yang bermanfaat bagi umat. Karena, pena-pena mereka pada hakikatnya sama seperti senjata kaum mujahidin di medan jihad. Tinta muslim yang peduli kepada Islam dan umatnya sejajar dengan darah para syuhada.

Bila rezim ini menutup situs-situs islam sehingga umat terhalang dari mendapatkan informasi keislaman, maka kita secara pribadi bisa tampil mengisi kekosongan ini. Misalnya dengan menulis di blog dan mensharenya ke banyak orang. Mati satu tumbuh seribu. Satu situs Islam diblokir, seribu situs islam akan hadir.

Jangan biarkan rezim ini menghentikan dakwah kita. Karena yang menghentikan dakwah kita hanyalah kematian. Selain itu tidak boleh ada.

0 komentar:

Posting Komentar