Senin, 23 Februari 2015

Konspirasi Israel dalam Melemahkan Kekuatan Umat Islam

Seperti kata Abu Muhammad Al Maqdisi, guru Abu Mush'ab Al Zarqawi dan salah seorang tokoh penting mujahidin Al Qaidah, banyak dari orang-orang bekas anggota dari partai Baats (sosialis) Irak yang sekarang menjadi tokoh penting ISIS.

Diawal perjuangannya, mujahidin dari berbagai kelompok bersatu untuk berjihad melawan Bashar Asad cs. Namun gerak maju mereka tiba-tiba saja dihadang oleh ISIS. ISIS merasa bahwa merekalah yg berhak mewakili kaum mujahidin untuk menyerang Bashar. Mereka adalah wakil sah umat Islam karena telah tegaknya khilafah. Untuk itu mereka memaksa kaum mujahidin untuk berbaiat. Bila tidak, mereka akan membunuhnya dengan cara yang sadis. Oleh karena itulah kaum mujahidin kini berjihad tidak hanya melawan Bashar tapi juga melawan ISIS. Dan hal ini jelas melemahkan dan memperlambat gerak maju kaum mujahidin.

Keberadaan ISIS juga disinyalir untuk mengamankan Israel. Amerika dkk menakut-nakuti negara-negara teluk bahwa ISIS jauh lebih berbahaya. Kemudian negara-negara teluk mulai ketakutan melihat sepak terjang ISIS yang terus merangsek maju hingga ke Irak. Negara teluk yang awalnya mendukung perlawanan terhadap Bashar, kini malah terlihat enggan membantu kaum mujahidin dan lebih terfokus pada ISIS.

Bagaimana dengan Israel? Tampaknya hingga saat ini Israel aman-aman saja. Bahkan beberapa waktu lalu, sebelum roket HAMAS menembus Tel Aviv, kota itu menjadi kota teraman di dunia. Kini kendala yang paling membahayakan bagi Israel hanyalah HAMAS. Karena serangan HAMAS selalu terfokus pada Israel, tidak pada yang lain. Oleh karena itu, HAMAS harus dilemahkan kalau bisa dihabisi.

Kini HAMAS yang notabene Ikhwanul Muslimin cabang Palestina harus berjuang sendiri dalam berjihad melawan Israel. Sementara yang lain disibukkan dengan urusannya masing-masing yang memang secara sengaja diciptakan sedemikian rupa oleh israel dan sekutu-sekutunya.

0 komentar:

Posting Komentar