Senin, 02 Februari 2015

Efek Negatif Menonton TV Terlalu Lama

Seorang psikolog dari Amerika Serikat bernama DR. David Niven berkata, "Ketika Anda di supermarket, apakah Anda membeli sesuatu dari setiap rak? Tentu saja tidak. Anda ke rak yang Anda inginkan dan melewati rak-rak yang tidak Anda butuhkan. Tetapi ketika menonton televisi, sepertinya kita akan membeli sesuatu dari setiap rak."

DR. David Niven melanjutkan, Para psikolog menemukan beberapa orang yang banyak sekali menonton televisi sebenarnya menghalangi kemampuan mereka untuk mempedulikan suatu percakapan. Di dalam psikologi ada satu kalimat yaitu: “Televisi merampok waktu kita dan tak pernah mengembalikannya.”

Hasil penelitian dari Wu pada tahun 1998 menyebutkan, Menonton televisi terlalu banyak dapat melipatgandakan keinginan kita untuk memiliki barang-barang dan dapat menurunkan kebahagiaan seseorang kira-kira 5% untuk setiap jam sehari disaat kita menonton. 

Jika kita melihat survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Amerika, rata-rata karyawan menonton televisi 30 jam selama seminggu. Anak-anak menonton televisi selama 40-60 jam seminggu. Mereka menonton hal-hal yang tidak berguna. Ketika kita melihat kehidupan para manajer, mereka menonton televisi 20 jam selama seminggu. Ketika kita melihat boss dari para manajer ini, mereka menontonnya 10 jam selama seminggu. Ketika kita sampai pada CEO, mereka menontonnya 2-3 jam selama seminggu, 50% dari yang mereka tonton berhubungan dengan pekerjaan mereka. Jadi ternyata, orang-orang yang mengubah dunia bukanlah mereka yang duduk berlama-lama menonton televisi!

Terlalu lama menonton TV juga dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan kita. Sebagaimana dikutip dari kompas.com, di antara penyakit yang ditimbulkan dari terlalu lama menonton TV adalah: 

Jantung dan Kanker
peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkat risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18 % dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9 %. Ini berarti bahwa orang yang menonton TV lebih dari empat jam memiliki 80 % peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler selama periode waktu 6 tahun dibandingkan orangyang menonton kurang dari 2 jam setiap harinya.

Gangguan tidur
Terlalu sering menonton TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami tubuh sehingga membuat Anda terjaga lebih lama, tidur tidak teratur dan lelah. Berkurangnya level melatonin juga kerap dikaitkan dengan pubertas dinipada anak perempuan.

Diabetes
Sebuah studi pada perempuan yang diterbitkan Journal of American Medical Associationtahun 2003 menunjukkan, risiko diabetes meningkat sebesar 14 % pada mereka yang menonton TV selama 2 dalam sehari. Penelitian lain juga menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam seminggu, 3 kali lebih berisiko menderita diabetes tipe 2daripada pria yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggunya.

Obesitas
Menonton televisi terlampau sering membuat otot Anda tidak bergerak. Jika otot-otot Anda tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama, dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Attention Deficit Disorder (ADD)
ADD adalah gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi dan sifat impulsif yang tidak sesuai pada umur anak, bahkan beberapa anak dapat menunjukkan sifat hiperaktif. Penelitian di University of Washington Child Health Institute menemukan bahwa pada anak usia 3 (tiga) tahun yang menonton TV dua jam per hari, 20% berisiko memiliki masalah gangguan perhatian pada usia 7 tahun dibandingkan anak-anak tidak menonton televisi.

Peningkatan risiko asma
Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV lebih dari 3.000 anak-anakmulai usia bayi sampai 11 tahun. Hasil penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderitaasma.

Mindless eating
Banyak orang tidak sadar, bahwa ketika menonton televisi Anda memiliki kesempatan lebih banyak makan dibandingkan saat melakukan kegiatan lain.

Memberi efek negatif pada mental
Menonton TV untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif pada perkembangan intelektual anak. American Academy of Pediatrics melarang anak-anak dibawah 2 tahun untuk menonton TV dan merekomendasikan pada anak usia diatas 2 tahun untuk tidak menonton TV lebih dari dua jam sehari.

Sakit mata
Menonton televisi terlalu banyak buruk bagi mata Anda, terutama ketika menonton televisi di ruangan gelap. Memfokuskan mata Anda terlalu lama pada salah satu objek dapat membuat mata Anda tegang.

Perilaku agresif
Anak-anak kecil lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku agresif setelah melihat acara TVatau film kekerasan. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 anak usia 3 tahunmenemukan bahwa anak-anak yang terlalu sering menonton TV, secara langsung atau pun tidak, akan berisiko untuk memamerkan perilaku agresif.

Kurang sosialisasi
Terlalu sering menonton televisi dapat mengurangi interaksi sosial Anda dengan teman dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan berbagai fobia sosial.

Mari kita kurangi menonton TV secara maksimal. Mari kita isi waktu luang kita dengan kegiatan-kegiatan yang jauh lebih bermanfaat, seperti membaca, beribadah, berolahraga, dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Sumber:
http://health.kompas.com/read/2011/07/11/15471979/11.Penyakit.Akibat.Kelamaan.Nonton.TV 

0 komentar:

Posting Komentar