Senin, 09 November 2015

NU itu Syiah Minus Imamah

Orang syiah merasa gembira dengan perkataan Gus Dur yang mengatakan NU itu syiah minus imamah. Bahwa perkataan itu menunjukkan dukungan Gus Dur kepada syiah. Bahwa NU itu dekat dengan syiah. Padahal kenyataannya tidaklah demikian.

Sebagaimana dikatakan orang syiah yang bernama Candiki Repantu dalam situs http://www.alhassanain.com/…/im…/imamah_dan_wilayah/001.html:

"Salah satu perbedaan pokok yang mendasar antara sunni dan syiah adalah keyakinan tentang imamah. Keyakinan pada posisi imamah ini begitu mendasar dalam mazhab syiah imamiyah, sehingga dijadikan salah satu prinsip agama (ushuluddin), selain keyakinan pada ketuhanan (tauhid), keadilan (al-adl), kenabian (an-nubuwah), dan hari kebangkitan (al-ma’ad). Sehingga secara sederhana dapat dikatakan, seseorang dapat disebut sebagai penganut syiah jika ia mempercayai adanya imam yang dipilih Nabi saaw, yang secara formal berhak penuh melanjutkan kedudukan menggantikan Nabi Muhammad sebagai Imam seluruh umat, yang dalam keyakinan syiah, orang yang dipilih nabi tersebut adalah Ali bin Abi Thalib, kerabat dan menantu beliau."

Imamah dalam syiah adalah rukun iman dan pokok agama mereka. Sedangkan di NU tidak mengenal yang demikian itu. Rukun iman di NU sangat jauh dari istilah imamah. Contoh implikasi imamah adalah bila syiah selain mengambil hadits dari Rasulullah juga dari imam yang duabelas. Sedangkan NU tidaklah mengikuti dengan cara seperti itu. NU mengikuti hadits sebagaimana yang telah digariskan ahlussunnah wal jamaah. Artinya, NU tidak mempercayai hadits-hadits diluar yang telah ditetapkan oleh ijma ulama ahlussunnah waljamaah. Syiah mengatakan imam yang duabelas itu maksum, sedangkan bagi NU imam yang duabelas itu tidak maksum. Yang maksum hanya Nabi Saw. Jadi kalau sudah ngomongin akidah orang NU dengan orang syiah jelas berbeda 180 derajat. Bila Gus Dur mengatakan NU itu syiah minus imamah artinya NU itu bukan syiah. NU itu ahlussunnah. Gitu aja kok repot 
smile emotikon

0 komentar:

Posting Komentar